Sejak zaman dahulu kala, nenek moyang kita menganut paham animism (kepercayaan bahwa roh (jiwa) itu tidak hanya berada pada makhluk hidup, tetapi juga pada benda-benda tertentu) dan dinamisme (kepercayaan yang menyakini bahwa semua benda-benda yang ada di dunia ini baik hidup atau mati mempunyai daya dan kekuatan ghaib). Setidaknya hal inilah yang aku ketahui sewaktu belajar sejarah di bangku sekolah dahulu. Seperti yang kita ketahui pula bahwa bukan hanya manusia yang diciptakan oleh Tuhan. Ada makhluk lainnya yang ada di sekitar kita. Tidak mengherankan jika banyak kejadian mistis, yang kadang tidak bisa dicerna oleh akal sehat, terjadi di sekitar kita.
Kita juga tentunya tahu bahwa Indonesia, selain kaya akan hasil alam, juga kaya akan kisah mistis. Coba saja ingat-ingat tentang banyaknya kisah urban legend, sampai dengan banyaknya kasus kesurupan. Menarik. Sungguh menarik.
Setiap daerah di Indonesia memiliki kisah mistisnya masing-masing. Pulau Jawa sebagai pulau terpadat di Indonesia pun tentunya memiliki banyak kisah mistis. Hal inilah yang diulas dalam buku KISAH TANAH JAWA ini. Sejak kecil aku sering mendengar tentang jembatan yang dibuat dari kepala anak-anak biar kokoh, Genderuwo, Kolor Ijo, Nyi Roro Kidul, Lawang Sewu, sampai kisah Roro Jonggrang dan seribu candi yang dibangun dalam semalam. Berbekal rasa ingin tahu lebih banyak (penasaran) maka aku pun memutuskan membaca buku Kisah Tanah Jawa ini.
Jadi, buku Kisah Tanah Jawa ini bisa dibilang buku non fiksi layaknya sejarah yang menceritakan hal-hal mistis di Pulau Jawa. Di akhir buku kita akan disuguhkan beberapa cerita msteri beberapa kota/lokasi di Pulau Jawa. Kisah Tanah Jawa ini merupakan hasil investigasi mitos dan mistis oleh team @kisahtanahjawa di antaranya Mada Zidan, Bonaventura D. Genta, dan Hari Hao. Pendekatan yang digunakan adalah RETROKOGNISI yang artinya (aku tahu setelah googling) persepsi akan kejadian masa lampau atau bisa dikatakan indera keenam untuk mengetahu kejadian di masa lalu.
Setelah membaca buku ini, aku dengan tegas mengatakan SUKA buku ini. Banyak hal-hal yang baru aku ketahui. Pembahasannya dibagi per bab yang menambah keasyikan membaca buku ini. Pembagian bahasan per bab membuat pembahasan lebih focus dan lebih gereget.
Beberapa hal yang dibahas dalam buku ini di antaranya:
- Nafas Tiang Pancang. Dalam bab ini dibahas mengenai pembangunan dengan tumbal nyawa. Bebepa bangunan yang dibahasa adalah Stasiun Tugu, Jembatan Kereta Api Sungai Serayu, Jembatan Cirahong, dan bangunan lainnya. Dalam proses pembangunan biasanya tidak berjalan dengan lancar. Selalu ada kendala atau selalu timbul masalah karena ada makhluk ghaib yang terganggu. Oleh karena itu, biasanya tumbal nyawa selalu diminta (disarankan) oleh orang pintar (dukun). Salah satu yang paling membuatku merinding adalah rombongan pemain lengger yang dikorbankan dalam pembangunan salah satu tiang pancang jembatan kereta api sungai Serayu.
- Penyedap Komposisi Dosa. Bagian ini membahas berbagai macam penglaris yang (semuanya) menjijikkan dan bikin mual. Apalagi ilustrasi yang disertakan semakin menambah rasa mual tersebut. Ada jin khodam, ada sosok pocongan, ada yang menggunakan kain kafan, rebusan celana dalam. Selain menjijikkan, bahkan beberapa meminta timbal balik kepada penggunanya. Hih!
- Harta Berujung Petaka. Bab ini membahas mengenai ritual pesugihan agar kaya dengan cara instan (dan tentu saja mempraktikkan ilmu hitam). Ada babi ngepet, Pesughan Sate Gagak, Buto Ijo, Nyi Blorong, Gunung Kawi, dan banyak lagi yang lainnya. Beberapa hal (contohnya Pesugihan Gunung Kawi) sebenarnya bukanlah praktik sesat, namun banyak yang mempelintirnya sehingga pebuh kesesatan dan dimanfaatkan oleh jin yang senang menyesatkan manusia.
- Merapal Kata Terlarang. Siapa sih yang tidak pernah mendengar istilah, “Cinta Ditolak, DUkun Bertindak”. Bagian ini memang focus membahas ajian pelet yang berujung petaka. Awal mendengar lagu “Jaran Goyang dan Semar Mesem” aku tidak tahu bahwa itu adalah pelet. Aku pun baru tahu ada pelet yang menggunakan darah menstruasi dan rambut kemaluan. Menjijikkan sih memang. Menakutkan sih dan hasilnya pasti tidak berakhir bahagia. Nyatanya hal ini ada di sekitar kita.
Ada bab yang khusus membahas mengenai “Kejawen dan Kedatangan Imprealisme Awal merebak ilmu hitam”. Bab ini salah satu bagian yang aku sukai. Dari penjelasan mengenai Kejawen, aku akhirnya mengetahui makna sebenarnya Kejawen yang makna sebenarnya telah diselewengkan dan malah dimaknai negative di zaman sekarang ini.
Kejawen hakikatnya adalah suatu tata cara atau aturan di dalam berkehidupan, baik kepada sesame manusia, alam, para leluhur, dan kepada Tuhan yang Maha Esa. Dalam bab ini dibahas pula mengenai makna sesaji, bunga sesaji, konsep sandang-pangan-papan, dan bangunan Jawa. Sayangnya, kedatangan kaum penjajah lah yang sebenarnya membuat praktik ilmu hitam (terutama di Jawa) semakin merebak dan akhirnya mengubah makna dari Kejawen tersebut.
Hal lain yang dibahas dalam buku ini adalah “Renungan” yang isinya pengingat bahwa sifat dasar manusia itu cenderung tidak mau susah payah yang akhirnya menuntun pad acara singkat dan akhirnya tidak paham kepada siapa mereka meminta tolong. Kemudian ada kecurigaan bahwa ada unsur kesengajaan untuk melencengkan makna yang sesungguhnya dari budaya Jawa itu sendiri.
5.Resensi buku "Latihan soal mantappu jiwa"2019
Penulis : Jerome Polin Sijabat
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : Cetakan keempat, Agustus 2019
Halaman : 224 halaman
ISBN : 9786020632421
Ini bukan novel atau fiksi. Buku ini merupakan kuncer atau kumpulan cerita penulisnya yang saat ini masih menjalani study S1-nya di Waseda University Japan jurusan Matematika Terapan. Dia bisa sekolah di sana, berkat perjuangannya meraih beasiswa. Dan…. beasiswa S1 luar negeri ini masih sangat jarang, kalau S2 luar negeri lebih banyak. Terus, dari ribuan peserta yang ikut mendaftar, hanya beberapa orang saja yang diterima dan lolos dapat beasiswa. Kebayang dong susahnya seperti apa. Pasti susah banget. Namun Jerome membuktikan, berkat perjuangan dan kerja kerasnya, dia bisa mewujudkan impiannya. Jadi adik-adik sekalian yang sedang berburu beasiswa kuliah di luar negeri, bisa jadi butuh baca buku ini. Jerome, akan berbagi cerita proses bagaimana perjuangannya mendapatkan beasiswa tersebut. Selain itu, Jerome juga banyak menjuarai lomba-lomba, lomba OSN Matematika salah satunya. Penasaran kan gimana ceritanya? Silahkan baca bukunya. Yang saya salut ternyata Jerome ini selain pintar, sangat rajin sekali latihan, latihan, dan latihan. Latihan di mana saja, kapan saja. Ini sih keren, latihannya Matematika pula, mantaaap.
Beberapa kalimat-kalimat favorit saya dalam Buku Latihan Soal MANTAPPU JIWA:
- Seperti ada banyak hitungan menuju angka 2, mereka bilang, ada banyak jalan menuju Roma. (halaman 12)
- Rasa percaya diri terlalu tinggi yang sebenarnya beda tipis dengan kesombongan, tidak akan membawa kita ke mana-mana #rumusjerome (halaman 22)
- Aku tahu mimpiku layak dibayar sebegitu tinggi oleh keringat dan kerja keras. Aku tahu mimpiku layak diperjuangkan. Dan tidak ada yang bisa memperjuangkannya, selain oleh diriku sendiri #rumusjerome (halaman 26)
- Tapi, setiap selesai berdoa, selalu ada suara yang mengingatkanku [JANGAN BERHENTI DULU, JANGAN MENYERAH DULU] Aku berpikir apa mungkin usahaku yang masih kurang? Tapi, jika aku berhenti dan menyerah untuk ikut lomba, selamanya aku tidak akan punya kesempatan untuk menang. (halaman 27)
- … Dari dulu saya ingin jadi berbeda dari orang lain. Selain belajar di sekolah, saya berusaha menguasai banyak hal lain seperti alat musik, olahraga, nyanyi… Jadi, meskipun saya belajar matematika, saya yakin dapat bekerja di lapangan dan di balik meja sekaligus karena saya yakin dapat menjadi matematikawan yang berbeda dari matematikawan lain.” (halaman 58-59)
- Memang yang namanya belajar SKS: Hafal sebentar terus lupa. Pengetahuannya nggak awet di kepala #rumusjerome (halaman 74)
- Aku belajar untuk jangan takut mencoba sesuatu yang baru, meski kelihatannya sulit sekalipun. Karena kita sebagai manusia tidak ada yang tahu masa depan #rumusjerome (halaman 94)
- Pada awalnya, kita membuat mimpi. Tapi setelah itu, mimpi yang akan “membuat” kita. Mimpi tidak dapat diwujudkan dengan instan, melainkan dengan air mata, doa, keringat, konsistensi, determinasi, dan kerja keras. (halaman 99)
- Ada hal yang tidak bisa kita kontrol karena kita adalah manusia yang terbatas. Jadi tugas kita adalah melakukan yang terbaik lalu menyerahkan sisanya kepada Tuhan #rumusjerome (halaman 114)
- Aku sadar belajar nggak akan pernah ada ruginya. Kalau pun kita tidak bisa menggunakan ilmunya saat ini, bukan mustahil kita akan membutuhkannya di masa yang akan datang #rumusjerome (halaman 127)
- Karena nyatanya menunggu dan mencoba mengerti rencana Tuhan itu tidak pernah mudah #rumusjerome (halaman 134)
- Apa yang kelihatan mustahil jika kita coba kerjakan dengan tekun, bisa menjadi kenyataan #rumusjerome (halaman 154)
- Gimana cara Jeromi bagi waktunya? Jadi, di keluargaku, kami cuma boleh main game pada hari jumat, sabtu dan minggu. Selebihnya, dilarang. Maksudnya game di sini adalah seperti permainan komputer, PS, atau Gameboy. Nah, jadi untuk senin-kamis, kami fokus belajar mengembangkan skill… (halaman 163)
- Mungkin jalannya tidak semulus orang lain, atau mungkin hasilnya tidak sebaik orang lain, tetapi setidaknya kita bisa menghasilkan sesuatu. Dan sebagai awal, itu sudah cukup baik. #rumusjerome (halaman 171)
- Ada banyak hal di dunia ini yang tidak dapat dilakukan sendiri. Aku butuh orang untuk mengajari aku, aku butuh orang untuk mendukung aku. Dan aku menyadari satu hal, yaitu bahwa seseorang bisa merasa senang jika mereka ikut dilibatkan dan usaha mereka dihargai dalam mencapai sesuatu. #rumusjerome(halaman 186)